Senin, 22 Maret 2010

Catatan Khusus mengenai Surat Al An'am 6: 79 dan 163

CATATAN KHUSUS :

MENGENAI SURAT AL AN’AM 6 : 79 dan 163.

Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifaw-wamaa ana minal musyrikiin (Al An’am 6 : 79) … BERUBAH MENJADI : Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa ana minal musyrikiin … Walaupun secara harfiyah tidak terlalu mengubah makna, namun secara prinsip telah merubah naskah asli Al Qur’an.

Laa syariikalahu wa bidzaalika umirta wa ana awwalul muslimin (Al An’am 6 : 163) BERUBAH MENJADI : Laa syariikalahu wa bidzaalika umirta wa ana minal muslimiin. Sampai saat ini penulis belum mengetahui dasar hukum dari perubahan ayat tersebut. Seandainya ada Hadits yang mendasari perubahan tersebut, namun secara pribadi penulis tetap berpegang pada sumber aslinya, yaitu Al Qur’an.

WA ANA MINAL MUSLIMIN arti harfiyahnya adalah : Mulai saat ini aku berserah diri, berarti sebelumnya (tadi, kemarin) aku belum muslim.

WA ANA AWALUL MUSLIMIN : Sejak awal aku sudah berserah diri. Sejak dahulu kala aku sudah berserah diri, sejak aku masih di Alam Arwah. Hal ini sesuai dengan SURAT AL A’RAF 7 : 172 : BUKANKAH AKU TUHANMU ??? SEMUA RUH MENJAWAB : BENAR KAMI BERSAKSI …

KEPADA ALLAH BERSUJUD APA YANG ADA DI LANGIT DAN APA YANG ADA DI BUMI ( AN NAHL 16 : 49 ).

AKU MENCIPTAKAN KAMU JAUH SEBELUMNYA, PADAHAL KAMU BELUM LAGI BERWUJUD APA-APA ( MARYAM 19 :9 ).

MAKA SIAPAKAH YANG LEBIH JAHAT DARI ORANG YANG MENDUSTAKAN AYAT-AYAT ALLAH DAN BERPALING DARI PADANYA??? AKAN KAMI BERI GANJARAN MEREKA YANG BERPALING DARI AYAT-AYAT KAMI DENGAN SEBURUK-BURUK SIKSAAN ( AL AN’AM 6 : 157 ).

Oleh karena itu untuk surat Al An’am 6 : 79 dan terutama Al An’am 6 : 163, secara pribadi penulis tetap berpegang pada Al Qur’an sebagai sumber aslinya.

5 komentar:

  1. Dalam majmu' syarah al-Muhazzab, Imam al-Nawawi mengatakan : Do'a iftitah sebagiannya berdasarkan sebagian riwayat baihaqi adalah dengan "wa ana awwalul muslimin" dan sebagian riwayat lain dengan "Wa ana minal muslimin"
    al-Syairazi dalam al-Muhazzab mengatakan, sesungguhnya nabi Muhammad SAW merupakan orang pertama dari kaum muslimin.karena itu, selain Nabi Muhammad tidak boleh mengatakan "wa ana awwalul muslimin" (lihat majmu' Syarh al-Muhazzab, Juz. III, Hal. 271-272 (cet. Maktabah al-Irsyad, Jeddah)

    berdasarkan keterangan di atas, maka kata2 "wa ana awwalul muslimin" hanya khusus untuk Nabi Muhammad SAW, kita tidak boleh mengatakannya, sedangkan pada kita diucapkan : "Wa ana minal muslimin"

    BalasHapus
  2. Kita pengikut Mahammad saw tentu tidak salah apa yg beliau ucapkan menjadi pedoman bagi kita . Memang benar rasul Muhammad saw itu orang pertama kali di islamkan Allah dan kita juga pengikut beliau sehingga semua pekerjaan nabi dan ucapannya menjadi pekerjaan dan ucapan kita

    BalasHapus
  3. Semua sama benarnya yg g benar yg gak sholat.

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah . terimakasih semoga bermanfaat

    BalasHapus